Thursday, July 4, 2019

Petrucci: keleluasaanku membalap agak dilematis


Jika anda penggemar Balap motor paling populer MotoGP, anda mungkin akan cukup familiar mendengar nama Danilo Petrucci. Rider yang bernaung di bawah Ducati Factory Team Ducati Mission Winnow ini diwawancarai seorang jurnalis sebuah portal artikel balap ternama GPOne selepas race Assen.

Isi dari wawancara tersebut secara tidak langsung sebenarnya menyiratkan akan perasaan tidak nyaman yang ia alami lantaran rasa ketidak leluasaan untuk mengeluarkan seratus persen dirinya saat di track.

Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap rider dapat saja melihat bahwa mereka mungkin saja memiliki kans da motivasi untuk dapat menjejakkan kaki di podium pertama dari sebuah seri justru ketika lampu penanda start padam, mengingat bahwa setiap rider juga manusia dan masing masing dari mereka adalah individu unik. Sebagaimana yang juga Petrucci ungkapkan berikut:
"Saya merasa seolah berada dalam kondisi harus memilih dua opsi pilihan yang sulit. Tidak berlebihan jika saya gambarkan sebagai pilihan Batu (Rock) atau Tempat Yang keras (Hard Place). Dua kata-kata kiasan menyiratkan kondisi terkini pembaruan kontraknya dengan Ducati dan situasi bahwa di track ia tetap belum boleh menyulitkan Dovizioso, baik dengan finish di depan Dovi maupun merecoki jalannya balapan ketika bersama Dovi di atas track.

Dalam hal ini trendingmatters beropini bahwa jika Dovi adalah ace rider dan Petrucci diberikan instruksi untuk mengantar Ducati dan Dovi ke depan pintu gerbang gelar juara dunia maka hendaknya Petrucci mengawal, melindungi dan merecoki siapapun yg akan overtake Dovi pada track dimana Dovi dianggap kuat dan jangan finish di depan Dovi at any cost, kemudian Petrucci sendiri hendaknya mengasah kemampuannya pada track dimana Ducati dan Dovi dianggap tidak punya keunggulan.

Source : Tulisan Matteo Aglio GPOne