Tuesday, August 30, 2016

Lebih khidmat, pergi Misa dengan BMW i8.

Halo pembaca sekalian, sebuah pemandangan menarik datang dari Polandia. Sebagaimana ditulis oleh seorang netizen bernama Horatiu Boeriu dalam bmwblog link disini, menunjukkan betapa demam terhadap BMW i8 ini begitu mewabah, mewabah disini dalam konotasi  positif  tentunya


Jika selama ini sedan i8 yang oleh BMW dimasukkan ke dalam kategori sport-canggih dan diketahui bermesin hybrid ini cenderung banyak di perebutkan orang orang yang selain kaya juga populer. Kali ini dua orang suster (biarawati) dari sebuah gereja di Polandia tertangkap kamera mengendarai sedan yang di Indonesia harga off the roadnya (berdasarkan pricelist resmi BMW) lebih dari IDR 3 M.


Tidak ada yang salah tentunya, namun kejadian ini cukup banyak mengundang reaksi netizen di dunia maya.  Hingga artikel ini diposting masih belum diketahui sedan i8 fotogenic dengan warna crystal white ini apakah dimiliki oleh salah seorang dari 2 orang biarawati yang terpantau mengendarainya ataukah milik gereja. Namun jika ternyata milik dari si biarawati, tentunya selain pecinta otomotif, ia juga memiliki selera yang cukup berkelas.


source : Horatiu Boeriu

Saturday, August 27, 2016

Marquez konsisten, Rossi bidik Lorenzo

Perbedaan point signifikan yaitu sebesar 53 angka dari pemimpin klasemen sementara, pada perebutan gelar World Champion di ajang Motorsport terpopuler sejagat, rupanya mulai membuat gelisah Rossi 46. Dilansir dari motorsport.com, Vale memberi statement bahwa meski semakin mendekat sebesar 4 point dengan finish ke-2 sedangkan Marquez (HRC) ke 3 di race Brno, ia justru sedang mengalihkan fokusnya agar selalu tampil lebih baik dari Jorge, alih-alih akan berupaya mengejar ketertinggalan dari Marquez.


 “Untuk mencoba merecoki Marquez saya rasa sangat sulit (too difficult) ungkap the Doctor, sudah terlalu banyak keteledoran yang saya perbuat pada musim ini namun saya pastikan untuk fight sepenuhnya di lintasan melawan Jorge dalam perebutan Runner Up” imbuhnya lagi.




Dengan statement blak blakan vale seperti ini, Tidak heran Charles Bradley editor in chief motorsport memberi sub- judul dengan kalimat –Give up on title hopes-

Disadur dari : motorsport

image source : motorsport

Friday, August 26, 2016

Bisakah para British rider unjuk gigi di seri kandang

Pembaca sekalian menyambut GP Silverstone yang jatuh sekitar approx. another ten days sejak hari ini, tepatnya pada 4 September 2016. Maka para rider Moto GP saat ini tentu sedang menyiapkan segala sesuatu nya. Mulai dari pemuncak klasemen sementara, para rider di zona 10 besar maupun para juru kunci seperti Baz, Pirro dan Hernandez.
Dalam beberapa ulasan dari media elektronik asing, selain sedang hangat dibahas siapa saja rider yang akan berpindah tim, lalu siapa saja kru yang akan dibawa serta. Info mengenai Eugene Laverty yang berencana akan meninggalkan ajang Moto GP juga cukup santer. Rider yang setelah race Brno kemarin diketahui menghasilkan 48 point ini, meski tidak dapat dikatakan bagus, juga tidak dapat dianggap buruk. Lihat saja bagaimana perjuangannya sehingga dapat finish dalam zona 10 besar dan secara konsisten meraih point bukanlah pertanda bahwa masa depannya di Moto GP seolah-olah mulai remang-remang dan semakin meredup. Bila kita merata- rata, dengan status seri Moto GP sekarang yang sudah akan memasuki seri ke-12, yang mana artinya 11 seri sudah terlewati, maka dapat kita simpulkan bahwa dalam setiap race pada kalender MotoGP Laverty bisa finish di posisi 12.


Rider ber darah Irish ini mungkin merasa lebih prospektif untuk berkompetisi di WSBK saja daripada bertahan di MotoGP sebagaimana yang dilakukan oleh banyak rider yang mungkin sudah merasa nyaman dengan environment nya. Diluar klausul kontrak mengenai, bahwa jika Laverty masih ingin bertahan di Moto GP (di Aspar team ), ia harus rela untuk diberi tunggangan yang mana berusia 2 tahun lebih lawas jika dibandingkan “tunggangan operasional“ para rider di factory team.






Namun demikian tentu saja kita, dan khususnya fans setia Eugene Laverty mengharapkan sang idola dapat menuntaskan musim ini dengan baik, serta memberikan aksi-manuver khas rider MotoGP, terlebih seri 12 akan berlangsung di Silverstone Inggris. Mengingat pada seri Brno kemarin podium 1 diraih oleh Cal Crutchlow (ayah baru). Kitapun tentu menantikan sepak terjang baik Cal Crutchlow maupun Laverty untuk mewakili penonton tuan rumah dalam menunjukkan taji british-irish rider di Silverstone.



source:

Raihan medali Olimpiade Rio, RI 46

Pembaca sekalian, tidak terasa pesta olahraga terbesar sejagat, telah selesai diselenggarakan oleh Brazil pada 2016 ini. Tentu ada berbagai catatan dan masukan dari penyelenggaraan kegiatan yang sudah tersebar di banyak sosial media, entah yang berupa sindiran, kritikan, sanjugan dan lain sebagainya.
Kendati demikian Brazil sudah menunjukkan diri sebagai Negara yang dapat menerima dan memperlakukan tamu dengan baik. Membuka diri dan menjadi tuan rumah yang layak untuk satu event meriah yang dilakukan 4 tahun sekali. Berikutnya akan kita nantikan persiapan dan kesiapan Tokyo Jepang untuk menjadi tuan rumah, sementara itu akan disajikan perolehan medali dan peringkat masing-masing Negara selepas event olahraga akbar yang berlangsung sejak 5 hingga 21 Agustus musim panas 2016.

Berikut adalah 10 besar Negara teratas berdasarkan perolehan medali,


Sebagaimana disajikan, 3 besar dihuni pemain lama, USA, Inggris dan China. Berturut turut Rusia dan Jerman pada peringkat 4 dan 5. Brazil selaku tuan rumah menempati posisi yang cukup baik yaitu peringkat 13 dengan 19 medali yaitu 7 emas, 6 perak dan 6 perunggu.

Posisi terbaik yang dapat diraih oleh Negara dari regional asia tenggara adalah peringkat 35 yang dihuni Thailand dengan  total 6 medali yaitu 2 emas 2 perak 2 perunggu, lalu masih dari peringkat 50 besar kemudian ada Indonesia di peringkat 46 dengan 3 medali yaitu 1 emas 2 perak dan 0 perunggu, lalu Vietnam di peringkat 48  dengan 2 medali  yaitu 1 emas 1 perak dan 0 perunggu. Adapun Singapore dan Malaysia sama sama harus terlempar dari 50 besar, dimana Singapore bersamaan dengan Fiji, Jordan, Kosovo dan Puerto Rico serta Tajikistan berada di peringkat 54 dengan 1 medali yaitu  1 emas, sedangkan Malaysia diperingkat 60 dengan 5 medali yaitu 4 perak dan 1 perunggu.




Source : disini