Friday, July 28, 2017

Jalan santai saja kok males, yakin?

Hello Trendingmates


Setelah penat menjalani rutinitas harian, anda mungkin masih harus dihadapkan dengan macetnya perjalanan pulang dan sedikit aktivitas berbenah di tampat tinggal, belum lagi jika setelah aktivitas anda masih harus menghadiri kegiatan yang sifatnya sebagai bentuk sosialisasi di lingkungan tempat tinggal. Namun demikian anda tetap perlu mengalokasikan waktu me time dalam bentuk bersantai di luar ruangan, sebagai salah satu alternative anda dapat berjalan-jalan santai.

Sebuah penelitian yang telah dipublikasikan melalui jurnal ilmiah yang cukup terpercaya bernama Frontiers in ageing neuroscience, bahwa Prof. Kramer menyebutkan : semakin tinggi konektivitas maka semakin baik kinerja pada beberapa tugas kognitif, terutama yang kita  sebut sebagai tuas control eksekutif seperti perencanaan, penjadwalan, berurusan dengan ambiguitas , kerja memori dan multitasking.

Mengingat bahwa manfaatnya tak hanya berupa meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh, studi menunjukkan olahraga ringan seperti jalan santai juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif.

Ilmuwan mengemukakan bahwa olahraga jalan dengan kecepatan sedang selama 40 menit per sesi dengan frekuensi 3 kali seminggu dapat member manfaat yang positif pada peningkatan kecerdasan seseorang karena dengan berjalan sedang dapat meningkatkan hubungan antara sirkuit (antar neuron) di otak, memerangi penurunan fungsi otak yang erat kaitannya dengan penuaan dan bahkan meningkatkan kinerja dalam tugas tugas penalaran.

Salah satu bentuk pengujian yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan parisipan usia 18- 35 tahun dan 59-80tahun yang menjalani gaya hidup sehat dimana dipilih partisipan yang sebelum studi dilakukan telah melakukan aktivitas fisik selama 30 menit atau lebih (dalam kesehariannya ) selama 6 bulan sebelumnya. Dikatakan oleh Prof. Art Kramer bahwa  “hampir tak ada satu orangpun yang otaknya hanya aktif pada satu daerah. Jaringanotak memang berkurang seiring dengan usia, tapi efek olahraga jalan bisa memperlambat proses tersebut”.

Disamping itu tim peneliti juga menemukan bahwa orang tua yang lebih fit cenderung memiliki konektivitas yang lebih baik di daerah otak tertentu terutama yang bertanggungjawab pada tugas perencanaan , prioritas, strategi dan multitasking. Untuk memperkuat kesimpulan yang ditarik oleh para peneliti tersebut, pengukuran juga dilakukan terhadap aktivitas otak pad atugas kognitif  di awalpenelitian selama 6 bulan dan satu tahun  setelah kegiatan berjalan dilakukan

Hasilnya pada akhir tahun konektivitas jaringan otak meningkat secara signifikan di otak partisipan yang memiliki kebiasaan berjalan santai, hal tersebut mengindikasikan adanya peningkatan koneksi dalam otak yang membantu dalam pelaksanaan tugastugas kompleks dan kognitif.

No comments:

Post a Comment

Silakan beropini,