Thursday, July 21, 2016

Berkenalan dengan Erich Von Manstein

Profil Singkat

Jika bicara tentang perang kita mungkin akan mulai berfikir tentang hal yang sifatnya kurang positif. Kata kata yang berasosiasi dengan unsur pertikaian, perebutan sesuatu, pertumpahan darah, senjata, pasukan, letusan dan lain sebagainya akan berkecamuk. Tidak salah memang, apalagi kita akan berbicara mengenai World War II (WW II), sulit rasanya mengesampingkan beragam kata-kata berkonotasi seram dan mengerikan dapat menjauh dari Perang apalagi yang skala/pengaruhnya mendunia.

Namun mari kita kesampingkan sejenak hal-hal yang membuat kita membayangkan para nenek moyang kita dahulu pernah rasakan imbasnya. Ulasan kali ini akan mengetengahkan seorang jenderal yang banyak mendapatkan pengakuan atas kecemerlangan nya pada periode Perang Dunia II (WW II). Merujuk kepada profil yang dipublikasikan Britannica yang dapat dengan mudah anda temukan pada bagian Biografi tokoh, Erich Von Manstein yang juga secara meluas dikenal juga dengan nama Erich Von Lewinski lahir pada 24 November 1887, masa kecil Erich hidup dalam adopsi keluarga Georg Von Manstein. Memulai masa tugas sebagai opsir/pasukan di tahun 1906, sempat turun pada Perang Dunia I (WW I ), lalu setelah masa tugas setidaknya selama 30 Tahun mendapatkan promosi pada 1936 menjadi Major General (MayJen). dan Leutenant General (LetJen) pada 1938.


Era Unjuk Kebolehan
Telah penulis ulas di bagian awal bahwa tidak banyak hal positif yang dapat kita ulas mengenai peperangan antar pihak yang saling bertikai dan berebutan, khususnya bila menimbulkan berbagai akibat buruk nan menyedihkan yang sedemikian membekas, bahkan bagi generasi penerus dimana suatu peperangan sudah pada hakikatnya telah berakhir. Untuk itu penulis akan mengulas tentang keputusan, inisiatif, langkah maupun strategi jitu yang dilakukan oleh seorang tokoh bernama Erich Von Manstein ini.

Suatu hari di pertengahan Tahun 1940, tepatnya saat musim panas, Pria Kelahiran Jerman yang kurang begitu sejalan dengan pendekatan Carl Von Clausewitz (Seorang senior danpetinggi militer yang cukup disegani di Jerman kala itu) yang pernah berteori bahwa "Rencana Terbaik adalah yang paling Sederhana, untuk itu cara melakukan Perang paling sederhana adalah dengan melakukannya sebagaimana seharusnya" artinya perang konvensional, saling berhadapan lalu unjuk dan manifestasikan kekuatan dalam bentuk serangan serangan. Alih-alih mematuhi teori konvensional Clausewitz, Erich malah mulai menghimpun data dan informasi, mencoba menemukan titik vital, mempelajari kekuatan dan kelemahan pasukan nya dan pasukan lawan, untuk kemudian merumuskan langkah-langkah/keputusan, bagaimana kiranya ia menginginkan perang tersebut terjadi.

Mundur ke tahun 1940 ketika genderang perang akan ditabuh, dimana didalamnya terdapat Jeman dan Prancis (beserta negara supporternya seperti Britania tentu saja) yang bertikai. Jerman yang saat itu dari sisi alutsista berada  dibawah musuh, lalu di saat yang sama kondisi perekonomian Jerman kala itu juga relatif tidak se stabil pihak lawan. Maka majelis tinggi militer Jerman mulai menjajaki berbagai alternatif rencana yang akan diterapkan. Saat itu pengaruh dari Nazi dan pemimpin Kharismatiknya masih cukup kuat, demikian pula pengaruh terhadap Visi Jerman saat itu. Setelah mempelajari berbagai kemungkinan Jerman mulai membuka catatan / dokumen terkait strategi yang dimiliki divisi pertahanan mereka yang diwariskan Nazi. Sanggahan kita adalah, mungkin saja catatan/dokumen yang mereka buka kembali tidak relevan, mengingat ketika itu (1940) secara perlahan namun pasti, Nazi mulai menunjukkan sinyal sinyal meredup, beberapa kali terjadi mis komunikasi pada internal Nazi dan kesalahan dalam pengambilan keputusan entah karena kepongahan atau faktor lain baik Internal maupun eksternal. namun perlu diingat perencanaan yang dihasilkan ketika pucuk tertinggi masih dalam kondisi bugar bukanlah hanya wacana, umumnya merupakan Gagasan matang yang kadang secara terselubung telah dijalankan oleh para loyalis Nazi dengan perintah dan clearance dari pimpinan tertinggi. Schlieffen Plan  demikian literatur asing (eng.) menyebut  rencana tersebut, merupakan rencana yang sudah ada sejak 1914 memuat garis besar berupa upaya Jerman untuk menaklukkan negara Anglo France melalui negara-negara yang memiliki kedaulatan relatif  tidak stabil, sehingga diharapkan dapat diajak bekerjasama. Ketidakberuntungan ternyata berpihak pada Jerman, rencana ini ternyata sudah diantisipasi oleh pihak lawan, bahkan sudah dipersiapkan langkah counter attack nya. Tidak heran petinggi -senior divisi militer dan pertahanan Jerman kala itu mulai terlihat Pesimis. Dalam kondisi carut marut inilah Erich mulai menampilkan kepiawaiannya dalam me manage situasi.

Schlieffen adalah Muslihat, Prancis bertekuk lutut dalam 6 Hari.

Erich masuk ke dalam ranah diskusi, dan mengusulkan sesuatu yang dapat ia cerna dari apa yang ada pada Schlieffen Plan, para pengamat masa kini menyebutnya sebagai Blitzkrieg. Langkah pertama adalah melakukan serangan dengan mengirim grup B yang kebanyakan terdiri dari pasukan Infanteri Grup B melalui sisi Utara Belgia, tepat sebagaimana yang diantisipasi musuh, adapun melalui sisi selatan belgia yang mana tidak pernah muncul dalam ekspektasi lawan, Pihak inggris menanggapi secara serius dengan mengirim pasukan khusus di kawasan utara Belgia, sementara di lain sisi tidak lama kemudian Erich justru mengirimkan pasukan Angkatan Darat Grup A melalui sisi selatan Belgia.Grup yang dikerahkan Erich melalui sisi selatan mulai memojokkan pasukan lawan, merangsek melalui Hutan Ardennes dan mengurung musuh di Belgia. Kini strategi mobilisasi dan serangan ini dikenal dengan istilah Sickle Cut. Demikianlah Jerman mengatasi Prancis dan sekutu yang berada di belakang nya.


berikutnya,.

gambar diambil dari: sini  _
picture tribute to : https://media1.britannica.com/eb-media/52/134752-004-A732A6DE.jpg

Pencapaian Erich berikutnya dan kegerahan Fuhrer


Fuhrer menyadari kepiawaian Manstein, didorong rasa kekuatiran akan kegemilangan Manstein yang terus memancar Fuhrer mengambil keputusan untuk tidak lagi melibatkannya dalam berbagai penaklukan besar dalam Agenda Nazi, meski Manstein tidak berambisi menggeser Fuhrer, dan telah melakukan pengabdian kepada Jerman sesuai kemampuannya.
Selain penyerangan Prancis pada 1940, setidaknya peristiwa berikut adalah pencapaian Erich Von Manstein lainnya yang telah diukir tinta sejarah, sehingga sebagian pengamat militer dari kalangan akademisi dan pe-merhati sejarah memberinya predikat salah satu Jenderal Terbaik di periode PD II :

  • Pengepungan Sevastopol ; dimulai sejak musim Gugur 1941, berakhir pada musim panas 1942
  • Penyelamatan pasukan Jerman dari jurang kebinasaan musim dingin,1942 berakhir pada musim semi 1943) dikenal juga dengan peristiwa Stalingard
  • Perang Kursk 1943 (Kemenangan Manstein yang Hilang)


Tags : War, Commander, WW II

Sunday, June 26, 2016

Info terkini dari Moto GP Assen


Rekan rekan sekalian, untuk race Belanda kali ini memang sejak awal dapat dikatakan -Unpredictable- untuk itu trendingmatters menyajikan informasi ringkas tentang jalannya race.
Untuk diketahui bahwa starting grid kali ini berturut-turut di isi oleh rider berikut:
Dovizioso, Rossi, Redding  (Row 1). Marquez, Crutchlow, Hernandez (row 2). Kemudian P.Espargaro, A.Espargaro, Petrucci (Row 3). Lalu ada Lorenzo, ViƱales, Barbera. (Row 4). Kemudian Smith, Bautista, Pedrosa (row 5).
Lap 1
Secara mengejutkan Redding mengambil alih pimpinan race semantara menuju T1, namun melebar sehingga kembali diambil alih oleh Rossi. Berturut turut 5 besar pada lap 1 terpantau sebagai berikut Rossi, Dovi, Aleix, Marc diposisi 4 kemudian Lorenzo posisi 5.
Hal menarik yang juga terjadi pada Lap 1 adalah Iannone yang sudah berada pada posisi 12 dimana karena tindakan kurang bertanggung jawabnya di Race Catalunya ia diharuskan start dari grid paling belakang. Di saat yang sama Pedrosa juga mengalami peningkatan dan berada di posisi 8.


Lap 2
Setelah pada Lap 1 Hernandez dapat mengovertake Lorenzo lalu mengambil alih posisi 5, di Lap 2 Hernandez yang nampaknya cukup percaya diri dengan pilihan Ban, mulai meneror Marquez dan Aleix. Praktis pada Lap 2 Hernandez berada di Posisi 3.
Masih pada Lap 2 selain aksi kejar-kejaran Marquez terhadap Aleix untuk menduduki posisi 4, terlihat bahwa kedua motor Yamaha Movistar sedang dipersiapkan (pergantian Ban)
Lap 3 Kembali terlihat kejadian overtake pada Lap 3, dimana Hernandez berhasil menggeser Rossi dari pimpinan Race, Posisi 123 berturut-turut diisi Hernandez-Rossi-Dovi, Marquez posisi 4
Lap 4 Hernandez mulai menunjukan kepiawaian berkendara di Lap 4, memperolehlap time  2 detik lebih cepat dari Rossi, di Lap ini terlihat Lorenzo menduduki posisi 13.
Lap 5 di Lap 5 Petrucci yang awalnya masih berebut posisi 6-7 dengan Iannone mulai membayangi Marquez, perlu diketahui juga bahwa race pace (ritme laptime ) Petrucci setara Hernandez, lalu pada T5 mulai menyalip Marquez. Redding berada pada posisi 8 dan Miller pada posisi 9
Lap 7 aksi mendebarkan berupa maneuver berani dilakukan Ian pada Lap 6 pada T7 setelah melalui jual beli overtake pada Lap 6, namun Ian berhasil merebut posisi 5 dari Marquez. Kemudian diketahui pada Lap 7 ini Marquez lebih lambat hingga 1 detik dibanding pimpinan sementara lomba Hernandez. Adapun Petrucci, manasbihkan diri sebagai pencetak laptime tercepat pada balapan basah kali ini yang ia lakukan juga pada lap lap berikutnya.
Lap 9 Meski pada lap 8 sempat terlihat mulai terlihat area kering pada lintasan yang membentuk bergaris, namun kemudian.
Lap 10 The rain has returned folks.
Hujan kembali mengguyur Assen Belanda.
Lap 11 seiring hujan yang semakin deras, Crutchlow justru memiliki ritme balap yang baik, ia memiliki laptime yang lebih baik mancapai 2 detik dibanding pemuncak posisi.
Lap 13 sejak lap 12 tidak terlihat hujan akan mereda, mengakibatkan Hernandez terjatuh sehingga tidak lagi menempati posisi pertama balapan, posisi sementara 1-2-3 berturut turut Dovi, Rossi dan Petrucci. Adapun di Lap sebelumnya (12) Ian, Marquez, Redding dan Crutchlow terlihat saling mengintai menanti kesempatan overtake.
Lap 15  di lap 14, Ian terjatuh di Turn 2, saat sedang menduduki posisi 5. Petrucci mulai menyalip Rossi, Redding terlihat bisa mengimbangi ritme para rider didepannya. Meski demikian para pengguna mesin Honda terlihat mulai mendekat dan mengalami peningkatan.
Pukul 13.29 red Flag berkibar, race berlangsung bahkan belum 2/3 nya, lalu diputuskan re-start race.
Urutan rider ketika Red Flag dikibarkan adalah Sebagai berikut :

Dovi, Petrucci, Rossi, Redding, Marquez, Pedrosa, Crutchlow, Miller, Pol Esp., Bautista, Smith, Vinales, Rabat, Aleix Esp., Barbera, Ian, Laverty Lorenzo dan Pirro

selanjutnya pada http://trendingmatters.blogspot.co.id/2016/06/race-moto-gp-assen-setelah-restart.html

Race Moto GP Assen setelah Restart


Race Moto GP Assen setelah Restart sesuai dengan susunan rider pada post sebelumnya,
 lihat : - Info terkini dari Moto GP Assen-

Lap 1 Dovi Terlihat Menguasai start lap 1 setelah restart,namun tidak lama kemudian Pedrosa terlihat tergelincir , dan pada saat yang sama Rossi mengambil alih pimpinan balapan.

Lap 2 Petrucci terlihat menyudahi balapan lebih awal, pada seri Assen ini, dan Dovi terjatuh pada Turn 12. Sebagai tambahan Juga terjatuh di Lap 2

Lap 3 Rossi terjatuh saat Lap 3 sedang berlangsung, otomatis Rossi 46 tidak memperoleh point sama sekali, Miller dari Marc VDS terlihat ngotot dan mulai menaikkan tensi balapan melibatkan Marquez untuk meladeni ritmenya.

Lap 4 Mulai dari Aleix Esp. yang terjatuh lalu Miller yang mengambil alih posisi pemuncak balapan dari Marquez di Chicane.

Lap 5 Pol Esp., membidik posisi 3 Redding posisi 4, Ian posisi 5 dan Bautista posisi 6.

Lap 6 Marquez menjaga jarak sebesar 0.8 detik dari Miller yang sedang memimpin balapan.

Lap 8 Sembari komentator mengulas bahwa DNF  yang dialami Rossi adalah kali ke 3 pada musim moto GP 2016 ini dan akan kah Miller akan menjadi rider non factory pertama yang memenangkan balapan, dimana belum pernah terjadi lagi hal serupa sejak 2006, stay tune.




Lap 10 masih terdapat 3 Lap tersisa, dan para penonton sempat disajikan tarung sengit jual beli  over take antara 2 rider di era moto 2 yaitu Pol Esp., dan Scott Redding.



Lap terakhir, Sementara pada Lap 12 masing-masing rider memiliki laptime pada 1 menit 50 Redding berada pada 1 menit 49 detik, Race Moto GP Assen dimenangi Miller yang kemudian selebrasi dengan Burn out lalu mendapat ucapan selamat dari teman baiknya Vinales.
Posisi 1-10 berturut-turut :
Miller, Marquez, Redding, P Espargaro, Iannone, Barbera, Laverty, Bradl, Vinales dan Lorenzo