Thursday, January 5, 2017

Pilih Harvard, MIT atau Stanford


Sore ini, sembari membantu si adik yang kini berada pada semester 5 di fakultas peternakan di salah satu kampus negeri di pulau Lombok NTB menyusun laporan. Saya tergelitik membaca sebuah trending thread di salah satu forum tanya jawab asing, judulnya sebagai berikut :

Jika kamu dinyatakan diterima pada beberapa kampus prestisius berikut yaitu : Harvard, Yale Princeton, Stanford, MIT, atau UC Berkeley (semuanya merupakan kampus elit, mahal, bergengsi dan memiliki reputasi terbaik tidak hanya di Amerika melainkan juga dunia), dan kamu memiliki cukup dana untuk menjalani kuliah di satu dari tempat tersebut, kampus manakah yang akan kamu pilih?

baik, berikut penjabarannya sesuai thread di forum tersebut

Pertama saya beritahukan kepada pembaca sekalian bahwa kondisi si penulis saat dilema ini terjadi sudah dalam posisi menentukan pilihan yaitu Harvard.

Kedua, penulis atau si thread starter bukanlah orang biasa biasa saja, maksud saya termasuk ber otak cemerlang dan memiliki cukup dana untuk membayar biaya kuliah di salah satu dari kampus bergengsi yang masuk dalam pilihannya.

Ketiga, penyebab mengapa hanya pilihan (terbatas)tersebut yang disebutkan, adalah lebih karena keluarga si thread starter adalah sosok yang berorientasi akademik sebagaimana diceritakan bahwa ayahnya adalah pemegang gelar Ph.D dalam bidang engineering (rekayasa-teknik) adapun ibunda nya adalah pemegang gelar Ph.D di bidang botani, adapun pamannya dari si thread starter setidaknya dua orang diantaranya merupakan profesor yang di bidang (dan mengajar) matematika. adapun salah satu bibi nya adalah seorang yang memiliki keahlian dalam bidang penyembuhan kanker, tidak semua jenis kanker namun si bibi dari thread starter adalah seseorang yang cukup cemerlang pada pengembangan metode untuk penyembuhan kanker jenis tertentu (kanker tulang).

Diceritakan pula bahwa tidak mudah bagi si thread starter untuk hidup dibawah bayang-bayang sosok yang berada di sekitarnya dimana faktanya masing masing mereka adalah orang yang tekun dalam bidang mereka (jika tidak dapat kita katakan cemerlang). dimana ayah dari penulis thread berpendapat bahwa di masa yang akan datang, dengan semakin meningkatnya kemampuan komputer, tidak lama lagi komputer  akan dapat menggantikan task yang umumnya dapat dilakukan oleh junior engineer, tentu sang ayah dalam hal ini memiliki visi yang cukup dapat di pertimbangkan-didengar.

Pada akhirnya, sebagaimana trendingmatters sebutkan diawal, si penulis thread memutuskan mengambil Harvard yang mana opsi harvard ini dalam benaknya hanya sedikit dapat didekati oleh stanford sebagai alternatif, hal tersebut  (pilihannya terhadap Harvard over Stanford) terutama lebih karena ia merasa mungkin akan kurang dapat serius kuliah, mengingat baiknya keadaan cuaca di Stanford.

Selebihnya Thread starter juga menyebutkan bahwa di Harvard ia sempat dan sedang mengambil mata kuliah yang mungkin saja memiliki sedikit relevansi terhadap bidang nya (ia mengambil bidang ilmu komputer dan merencanakan untuk serius dalam merintis karir sebagai seorang software developer)

dan di akhir tulisan si thread starter menyebutkan, hidup ini lebih dari sekedar apa yang kau lakukan di tempat kerja atau apa yang kau pilih dan peroleh di bangku kuliah, kendati demikian si thread starter merasa memiliki privilege untuk memilih.


materi asli dalam bahasa asing dapat anda temukan dengan mengetikkan keyword berikut pada mesin pencari :
If accepted to MIT, Yale, Harvard, Princeton and Stanford
which would you choose and why?

Wednesday, December 21, 2016

Define : "Om Telolet Om"


I actually am feeling weird writing down this post, but to those who are curious to understand what is the big deal about  "Om Telolet Om"
then I may suggest you guys to pull out your own conclusion to define about such thing out of the following description :

|| "Om Telolet Om", is a short and verbal expression which is instantaneously composed and expressed by the local kids/teenagers, mostly who lives in Sub-urban area, who adore the sound of a certain bus horn that produces some interesting tone to their ears. ||

That is why, everytime they see a bus that is about to pass them by,
they shouted to the driver to blast the horn for their entertainment by saying:

>> Om Telolet Om <<


Also commented by an observer Harun

Yet, this "Telolet " thing has become a viral over the Internet,  since we also can see other response from a sport star as following :



official MM93 twitter

However, I wonder why those kids who wait for the bus to honk (blow the horn) prefer to say, "Om Telolet Om"
instead of saying "honk it up uncle", or "hit the horn please sir" to the driver.


Ok Whatever


watch something related to the topic above in the following link :


Copyright and tribute to the respective owner

Sunday, October 30, 2016

Akankah Dovi menjadi juara ke 9 pada seri GP 2016

Pembaca sekalian, diantara hal yang cukup menarik perhatian pada gelaran Moto GP musim 2016 adalah mulai munculnya nama nama pembalap yang meskipun bukan pembalap dari pabrikan utama namun bisa hadir di podium. Sebut saja Cal Crutchlow yang sempat mencicipi podium 1 begitupun Jack Miller. Lalu performa rider tim Suzuki yang cukup konsisten terutama Vinales.

Kemudian aksi fenomenal Marquez yang menyegel Gelar Juara dunia ke 3 nya di kelas premier untuk tahun 2016 di Motegi sebagaimana diulas pada artikel ini , juga turut meramaikan pemberitaan.


Lalu sekarang bergeser ke Sepang Malaysia, dikabarkan setelah Free practice 4 diulas di sini, maka akhirnya para fans Marquez harus berpuas untuk melihat jagoannya start dari baris ke dua, mengingat Dovizioso akhirnya menggondol posisi start pertama pada GP Malaysia yang akan dilangsungkan hari ini Minggu 30 Oktober 2016.



Para Analyst motorsport mulai mencoba melakukan deduksi, apakah dengan terambilnya pole position oleh Dovi, akan melahirkan keajaiban dimana Dovi juga yang akan menjadi juara seri GP Malaysia?
tentu butuh waktu dan kita perlu menunggu race usai untuk menjawabnya. Namun yang pasti jika Dovi dapat melakukannya tentu GP musoim 2016 ini akan menjadi yang paling menarik sepanjang sejarah, karena sementara ini baru ada 8 orang berbeda yang pernah menduduki podium 1 kejuaraan dalam musim 2016, ada Jack Miller, Lorenzo, Rossi, Iannone, Marquez, Crutchlow, Vinales, dan Pedrosa.
So, Dovi calon winner number 9? Fans Ducati kemungkinan akan pesta nih

Anomali Duo Yamaha di Motegi

Pembaca sekalian, meski sirkuit Motegi dapat dikatakan sebagai sirkuit yang citranya tidak dapat dijauhkan dari nama besar Honda sebagai salah satu pabrikan besar dan ternama di dunia dalam bidang Otomotif, buktinya komentator Moto GP menyatakan Marquez menyegel titel tepat di halaman belakang (Back Yard) Honda. Meski demikian secara teknis Sirkuit Motegi sendiri konon cukup bersahabat bagi rider-rider Moto GP yang membela pabrikan Yamaha. Terlepas dari bagaimana dua pabrikan besar ternama di bidang otomotif ini saling meng-klaim, sesungguhnya terdapat kejadian menarik saat Marquez menyegel gelar juara dunia di sirkuit ini, yang mana setelahnya masih menyisakan 3 seri sampai akhir.



Adalah Livio Suppo, salah satu pentolan dan orang lapangan HRC sampai berkelakar, "saya sampai lupa kapan terakhir kali melihat Duo Yamaha bisa gagal finish bersama-sama", hal yang dimaksud adalah jatuhnya Vale 46 pada tikungan ke 10 dan, jatuhnya  J Lorenzo 99 pada tikungan ke 9 namun pada lap yang berbeda. Hal tersebut sesungguhnya diluar perkiraan para kru Honda, bahkan Kru Honda saat itu dikabarkan sudah akan mem-packing  penak pernik untuk selebrasi juara dunia Marquez, jika ternyata Marquez tidak dapat mewujudkannya di Motegi maka masih akan ada Phillip Island (Aus) dan Sepang (Mas)