Sunday, August 21, 2016

Pasca start, duo Yamaha factory keteteran

Rekan rekan sekalian, sebagai salah satu rider yang paling diandalkan kubu Yamaha dalam perebutan gelar juara dunia 2016, nampaknya Lorenzo masih belum dapat berteman dengan wet race,  ditunjukkan dengan melorotnya posisi saat race Brno. JL yang start pada posisi 3 harus menemani rekan setim nya Vale 46 keluar dari posisi 10 besar saat race berlangsung lap-lap awal.  Adapun yang kembali menunjukkan trend positif adalah duo rider Ducati, tidak hanya pabrikan, bahkan Scott Redding pun sementara waktu dapat mengejar rider HRC Marquez 93 pada lap 3.

Kendati demikian justru persaingan sengit terjadi pada middle pack. Para rider grup tengah selain berjibaku dengan basahnya lintasan juga saling salip belum lagi jika kita melibatkan keberadaan JL 9 dan Vale 46 di dalamnya.
Namun nampaknya harapan Gigi d’Alligna untuk melihat ridernya kembali bisa finish podium 1-2 nampaknya tidak terjadi kali ini. Mengingat sebagaimana dilansir  crash Dovi terlihat keluar dari jajaran 3 besar karena kendala teknis.


Saat reportase ini ditulis Marquez terlihat berada pada posisi 5 dan still 9 laps to go. Masih ada 9 lap untuk menantikan garis finish. Semantara itu Cal Crutchlow terlihat cukup mendominasi dan sedang masuk jajaran 3 besar rider terdepan
Untuk itu mari kita nantikan saja hasil akhir dari race Brno kali  ini.

Image source : https://pbs.twimg.com/media/CqYiWh3UsAEhLpz.jpg

Moto 2 seri Brno Folger podium 1, Zarco 11

Pembaca sekalian ditengah wet race yang berlangsung di sirkuit Brno Czech Republic. Kita disuguhkan satu buah perjuangan yang apik serta tontonan menarik dari Jona Folger. Dimana pada race kali ini ia menyabet podium pertamanya dalam balapan speanjang 20 Laps, untuk sesi gelaran Moto 2 2016 diikuti Alex Rins kemudian Sam Lowes.


Adapun rider Prancis yang pada beberapa seri cukup mendominasi dan cukup dikenal dengan selebrasi Back Flip nya kala mendapat podium 1, yaitu Johan Zarco sementara ini harus puas di posisi 11.

Adapun 10 besar finish race Brno Moto 2 adalah  berturut turut : Folger, Rins, Lowes, Pasini, Marquez (Alex), Hafiz Syahrin,  Danny Kent, Morbidelli, Oliveira dan Anthony West. 



Dan 5 besar klasemen sementara Moto 2 World champion 2016 masih dikuasai Zarco dengan 176 points, diikuti Alex Rins dan Sam Lowes dengan perolehan masing-masing berturut turut 142 dan 121. Adapun Folger berada pada posisi 7 di klasemen sementara dengan point 83
Rekan rekan sekalian memang aksi saling salip kala wet race tidak lah se maksimal ketika cuaca sedang cerah. Namun race tetap race, terbukti race kali ini menyebabkan Nakagami dan Luca Marini (adik dari Vale 46) ber status DNF alias tidak finish. Kendati demikian pada klasemen sementara Nakagami masih berada pada 5 besar dengan perolehan point 92.
Demikian laporan singkat dari Moto 2, mari bersiap-siap untuk menonton kelas Premier Moto GP Brno 2016.

image source : twitter Moto GP

12 Laps to go Alex Marquez posisi 4


Rekan pembaca sekalian sementara itu dari Gelaran Moto 2 dilaporkan bahwa saat ini masih berlangsung race di Brno dalam kondisi wet Race. Dan sebelumnya diperlihatkan bahwa saat 17 Laps to go balapan masih dipimpin oleh Jonas Folger, berturut turut di bayang- bayangi oleh Alex Rins dan Sam Lowes pada 3 besar. Smentara itu Alex Marquez berada di posisi 6. Tidak lama berselang pada 15 laps to go posisi masih belum berubah.

Kemudian pada 12 Laps to go terlihat Alex Marquez memperbaiki posisi nya menjadi posisi 4, sedangkan dilaporkan pula bahwa Sam Lowes memperlihatkan konsistensi dan terus memperbaiki lap time nya.



Demikian sekilas reportase dari Moto 2, dan berikut ilustrasi dari kamera yang mounted pada motor Lowes (22).

source: https://twitter.com/MotoGP/status/767310694647595008
image source : https://pbs.twimg.com/media/CqYJAbGUEAEbY06.jpg

Saturday, August 20, 2016

Analisis Perebutan Juara MotoGP 2016



Pembaca sekalian, jika kita menelaah lebih lanjut mengenai apa yang terjadi jika Team Ducati factory melanjutkan trend positif nya misalkan kembali memuncaki 1-2 saat finish di Race Berno esok,.? jawaban secara langsung nya tentu adalah penambahan point untuk masing-masing rider nya, yang angkanya bergantung pada posisi raihan podium yang mereka huni saat finish. Lalu bergeser sedikit, bagaimanakah pengaruhnya jika kita menambahkan variabel lain atau malah menjadikan Ducati sebagai Variabel terhadap rider dari team lain, disini kita perlu melihat dari setidaknya 2 sudut perspektif dalam hal ini kita akan mencoba melibatkan Yamaha dan Honda dan untuk lebih mengerucut lagi kita akan memasukkan 7 nama kandidat potensial world champion Moto GP 2016 dari 4 Pabrikan berbeda yaitu Marc (skor 181 ), Jorge (skor 138 ), Vale (skor 124 ), Dani (skor 105 ), Vinales (skor 93 ) Ian (skor 88) dan Dovi (skor 79 ).



Yamaha 25 hours a day
Perspektif pertama adalah jika melihat dari Kubu tim Biru Yamaha Factory (Movistar), fakta tertinggalnya Jorge sebesar 48 point (nyaris setara defisit point bila Jorge DNF dalam 2 kali race) setelah race di Red Bull pekan lalu menunjukkan Jorge perlu melakukan apa yang oleh orang barat dikenal dengan istilah we need to work 25 hours a day. Adapun Point Marquez dibandingkan Vale selisih 62 point, dan tentu bukan hal yang mudah. terlabih jika dikaitkan dengan penggunaan mesin yang sudah membuka segel mesin nomor 5 sejak di Red Bull kemarin. Secara sederhana, untuk bisa mengejar ketertinggalan sedemikian jauh,  duo rider Yamaha Factory hanya perlu berharap selalu bisa podium 1 setidaknya dalam 3 hingga 4 seri dari 8 seri sisa hingga akhir tahun kalender Moto GP dan berharap penghuni klasemen sementara dengan point terbanyak untuk DNF, atau finish di luar 10 besar. Penghalang langsung atau tidak langsung, teknis maupun non teknis semisal DUcati yang terus menunjukkan trend positif konsisten pada posisi 1-2-3 dimana Marquez berpotensi masih masuk finish 5 besar akan tetap membuat duo rider Yamaha kelimpungan.

Trend positif duo rider Ducati factory team, itu semacam tameng bagi HRC
Perspektif kedua adalah jika melihat dari kubu Honda, bagaiamanapun cemerlang nya rider Ducati asuhan Gigi D'alligna, dalam melanjutkan trend positif, entah menguasai podium di 1-2, 2-3 ataupun 1-3, maka tidak akan menjadi masalah terutama jika duo yamaha tetap finish di belakang Marquez. Secara matematis memang terjadi pertambahan point secara signifikan, namun jika Marquez masih bisa finish di podium (1,2 atau 3) maka meski point duo yamaha bertambah, karena ketertinggalan point Jorge terhadap Marquez pasca Race Red Bull sebesar 48 point saja memaksa Jorge (sebagai kompetitor terkuat dan terdekat) harus podium 1 di depan Marquez sebanyak 2 kali dengan asumsi Marquez DNF. Namun sekali lagi kombinasi dari semakin mature yang berpengaruh kepada konsistensi raihan point, maka deteriminasi Marquez yang terlihat mulai meminimalisir damage, sudah terlihat  memberikan hasil manis di tengah berbagai kendala teknis yang di tengah dialami kubu HRC. Secara mudah dapat kita katakan, sebaik apapun performa duo rider Ducati factory selama Marquez masih tetap di 5 besar finish atau bahkan 3 Besar podium dan selalu di atas posisi duo rider Yamaha factory (Movistar), maka peluang Marquez untuk menjadi Juara dunia tetap terbuka lebar.

Dengan analisis ringan seperti diatas, maka dapat dikatakan bahwa eksistensi-konsistensi Ducati akan menjadi ancaman yang sifatnya Laten. Punya sudut pandang lain, silakan berbagi di kolom komentar.